Sobat kehilangan seorang sahabat di saat kita sedih itu sangat menyakitkan tidak ada tempat untuk berbagi. Namun alangkah baiknya kita curahkan segala isi hati kepada-Nya, tetapi terlebih pula kita sebagai manusia yang tidak mampu hidup sendiri dengan cara berbagi akan sedikit mengurangi rasa beban di dada. Sobat teman itu ada dimana-mana, aku punya teman di Jepang dia begitu baik. Kemarin aku mendapat kiriman surat darinya, untuk pertama kalinya aku membaca tulisan hiragana secara langsung dan asli oleh orang Jepang. Suatu kebahagiaan yang nyata Allah membukakan jalan untuk berteman dengan orang luar negeri. Melanjutkan study itu tidak mungkin bagiku tetapi aku percaya masih banyak jalan untuk menempuhnya. Aku belajar dari mereka yang jauh disana kuliah tidak mungkin karna biaya yang begitu mahal. Tetapi entahlah semangat yang berkobar-kobar dari dalam diriku tidak pernah padam. Meskipun aku orang miskin tetapi pikiran dan tekadku tidak pernah miskin, aku percaya saat langkahku ke jalan yang benar berusaha dan selalu berdoa kepada-Nya aku yakin aku pasti bisa menggapai semua harapanku. Amin.
Seribu kata pahit yang selalu tertelan dengan paksa yang menampar wajahku sampai mataku terasa perih tapi aku selalu jadikan sebuah motivasi agar aku bisa lebih bangkit. Aku selalu mengingatkan bahwa diri ini hanya milik Allah dan aku akan kembali pada-Nya. Sobat aku tidak pernah tahu kapan aku di panggil oleh-Nya tetapi aku serahkan dan berusaha memperbaiki hari ini. Aku tidak pernah berkecil hati untuk bangkit seperti orang-orang yang kaya, celaan dan hinaan itu merupakan arus yang menghantam di setiap langkahku aku harus bisa menerobos arus yang deras dan bisa berada di penghujung impian yang nyata. Tekad rasa semangat bukan tumbuh dari orang lain, melainkan diri sendiri yang menjadi motivator. Sobat hari ini setiap detik selalu dimanfaatkan dengan hal yang positif. Ayo SEMANGAT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar